Sering kita mendengar istilah (bahkan mungkin sering melakukan) “tele-prospecting” dalam aktivitas penjualan, yakni proses awal pada langkah penjualan. Tele-prospecting adalah proses menelepon atau mengirimkan email/media lainnya kepada prospect (tidak bertemu langsung) untuk mendapatkan waktu bertemu, yang isinya diawali dengan memperkenalkan diri secara singkat tentang siapa Anda (perusahaan Anda), dari mana Anda mendapatkan nomor kontak prospect/email/media lainnya, dan (kemungkinan) solusi yang dibutuhkan oleh prospect. Prospect disini yang dimaksud adalah orang atau perusahaan atau instansi yang Anda hubungi saat melakukan tele-prospecting.
Prospect bisa Anda dapatkan dari sumber data (database), pameran, referral, canvassing, networking, dan sebagainya.
Tujuan utama tele-prospecting adalah untuk mendapatkan waktu bertemu (tatap muka) dengan prospect sehingga pada saat tele-prospecting Anda bukan berjualan produk/jasa. Pada saat bertemu nantinya (setelah tele-prospecting) baru Anda menggali kebutuhan prospect yang diikuti dengan menawarkan solusi (berjualan produk/jasa Anda yang sesuai). Dengan demikian sangatlah berbeda antara tele-prospecting dengan tele-sales yang memang memiliki tujuan berjualan.
Mengapa beberapa orang dalam melakukan tele-prospecting sering ditolak?
Pada saat tele-prospecting sering terjadi prospect memberikan jawaban, “Saya sedang sibuk/sedang rapat!” atau “Saya tidak membutuhkan produk Anda!” atau bahkan, “Salah sambung!”
Dalam melakukan tele-prospecting, penting untuk selalu menunjukkan keramahan dan “mindset/ pola pikir membantu (memberi solusi)” bagi prospect. Hal ini dengan harapan prospect merasa nyaman dengan Anda dan Anda akan ditanggapi dengan baik, bukan sebaliknya, telepon langsung diputus atau langsung ditolak, dan jika melalui email maka email Anda tidak langsung dihapus namun mendapatkan tanggapan/dibalas.
Beberapa hal yang patut mendapatkan perhatian pada saat Anda melakukan tele-prospecting adalah:
Seandainya tele-prospecting yang Anda lakukan ditolak oleh prospect, Anda tidak perlu patah semangat ataupun merasa langit runtuh, kecewa berat. Rasanya sangat jarang sekali (jika tidak boleh dikatakan: tidak ada) seorang sales person yang tidak pernah mengalami penolakan.
Meski prospect yang Anda hubungi melakukan penolakan, Anda tetap bersikaplah positif dan berjiwa besar serta profesional. Tetap bina hubungan yang baik dengan prospect yang telah menolak Anda, karena suatu saat sangat dimungkinkan, kalau prospect tersebut membutuhkan sesuatu seperti yang Anda sampaikan saat prospecting, maka prospect akan menghubungi Anda.
Dan satu hal yang perlu Anda sadari, masih banyak prospect lain yang memerlukan bantuan Anda untuk menemukan solusi mereka, yang dengan sendirinya juga pasti akan membantu Anda dalam mencapai target penjualan.
Kami mendorong/mengajak Anda untuk melakukan tele-prospecting dengan riang gembira.
Sukses selalu buat Anda dan tim!
27 Maret 2020
Teguh B. Supahwan - Principal Consultant
Link to our Services
Link to our Public Seminars
or Contact us:
Email: sarel@sarel.co.id
Phone: (021) 4517458/ 458509571
Mobile: 0878-7722-4521
Website: www.sarel.co.id