Dealing with Boss

DEALING WITH BOSS

SALAH PAHAM

Dalam beberapa pelatihan yang kami lakukan, terutama dalam pelatihan leadership, beberapa peserta bertanya, atau lebih tepatnya berkeluh kesah, atau “curhat”. 

Beberapa pertanyaan yang kerap muncul kira-kira seperti ini:

  • “Bos saya gak bisa ngertiin saya. Bagaimana ya Pak?”
  • “Saya berbuat begini salah, berbuat begitu salah. Jadi mesti gimana ya Pak?”
  • “Bos saya pilih kasih. Kalau sama teman saya, bos saya baik banget, tapi kalau sama saya, sentiment. Saya harus gimana ya Pak?”

Untuk menjawab pertanyaan di atas tidak sulit, namun kita perlu berhati-hati. Karena sebetulnya pertanyaan di atas, bukanlah untuk dijawab, karena cenderung keluhan, bukan pertanyaan. Oleh karena itu, saya biasanya menjawab dengan beberapa jawaban ini:

  • “Terima kasih untuk pertanyaannya, sayangnya Bos Anda tidak ada di sini, jadi saya tidak bisa memberikan masukan untuk Bos Anda.”
  • “Terima kasih telah bertanya, saya paham kesulitan Anda, tapi karena Bos Anda tidak di sini, maka saya sulit meng-konfirmasi perasaan Anda.”
  • “Terima kasih untuk sharing-nya, apakah memungkinkan jika Bos Anda juga ikut pelatihan Leadership kelas saya?”

Ya, jawaban atau komentar terakhir, yang sering saya sampaikan. Mengapa? Karena seringkali kita, menyalahkan Bos. Kita lupa bahwa, bisa jadi Bos kita belum mendapatkan ilmu, keterampilan dan sikap yang kita pelajari. Mungkin kita juga seringkali lupa, bahwa Bos kita bukanlah manusia sempurna yang tidak melakukan kesalahan dalam berpikir, bertindak dan bersikap?

PAHAMI BOS

Ada cara pikir yang perlu kita perbaiki ketika kita berinteraksi dengan atasan kita. Yaitu, daripada meminta Bos memahami diri kita, akan lebih mudah jika kita yang mencoba memahami Bos. Dengan kata lain, kita berpikir, bertindak dan bersikap sesuai dengan keinginan/ gaya yang disukai oleh Bos. Dengan memahami gaya yang disukai Bos, maka kita terhidar dari gaya yang tidak disukai Bos. Tingkah laku kita menyesuaikan dengan yang disukai Bos, tentunya lebih mudah daripada meminta Bos memahami gaya tingkah laku kita.

“SELERA” BOS

Tentunya tidak semua Bos memiliki selera yang sama. Sebagai contoh, ada Bos yang suka dengan informasi yang detail, terinci. Akan tetapi ada juga Bos yang tidak suka informasi yang terlalu detail atau rinci. Oleh karena itu, sesuaikan tingkah laku Anda dengan kebiasaan Bos Anda. Jangan terlalu detail, kalau mempunyai Bos yang tidak suka detail. Sebaliknya, Anda harus siap informasi yang detail Ketika Anda memiliki Bos yang suka detail. Sisi lain, ada Bos yang suka membicarakan keluarga dirinya, maupun keluarga orang lain. Namun, ada juga Bos yang tidak senang jika keluarga dibicarakan.

Lalu bagaimana kita tahu “selera” Bos? Tentunya kita dapat memahami “selera” Bos dengan berbagai macam cara. Cara termudah adalah mencermati setiap interaksi dengan Bos Anda. Jika diperlukan, catat apa yang “disukai” dan “tidak disukai” oleh Bos kita. Cara lain adalah mempelajari kecenderungan interaksi Bos Anda dengan mempelajari alat-alat yang dapat mengungkap kecenderungan interaksi, misalnya D I S C.

Harapannya dengan mengenal Pola kecendurngan tingkah laku Bos, maka Anda semakin lebih mudah berinteraksi dengan Bos Anda dan hubungan menjadi lebih baik. 

Sukses selalu buat Anda dan tim!

15 Mei 2020
Yoshino Milyard - Senior Consultant 

“What are the next steps?”

Link to our Services

Link to our Public Seminars

or Contact us:

Email: sarel@sarel.co.id
Phone: (021) 4517458/ 458509571
Mobile: 0878-7722-4521
Website: www.sarel.co.id


Email: sarel@sarel.co.id
Phone: (021) 4517458/ 458509571
Mobile: 0878-7722-4521
Website: www.sarel.co.id

©2023 PT Sarel Sentra Inspira. All Rights Reserved