Budaya dapat didefinisikan sebagai kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang menjadi ciri khas atau karakteristik dari kelompok tersebut. Sedangkan kebiasaan dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan berulang-ulang.
Sebagai contoh ketika kita berada di sebuah negara seperti Singapura, kita bisa melihat perilaku yang sama dari setiap warganya yang terkenal dengan disiplin dan tertib, sehingga Singapura terkenal dengan budaya disiplin dan tertibnya. Sedangkan Indonesia dikenal dengan budaya gotong royong dan ramah, hal ini terlihat ketika kita berkunjung ke seluruh wilayah Indonesia, kita akan menemukan sikap ramah dan niat membantu dari seluruh warganya.
Dampak dari sebuah budaya sangat kuat, misalnya ketika ada warga negara lain yang berkunjung ke Singapura, perilaku mereka “mendadak berubah” menjadi disiplin dan tertib, hal ini tentunya didukung oleh adanya Law Enforcement (kekuatan hukum) dengan pemberlakukan denda yang ketat bagi siapa saja yang melanggar ketentuan. Dengan kata lain budaya dari suatu kelompok dapat mengubah perilaku seseorang yang bergabung ke dalam kelompok tersebut.
Demikian halnya dengan perusahaan, perusahaan memiliki budaya yang disebut dengan budaya perusahaan (corporate culture), yaitu tindakan yang sama dan dilakukan secara berkesinambungan oleh setiap karyawan di dalam sebuah perusahaan yang menjadi ciri dari perusahaan tersebut. Dan budaya ini akan “mendorong” setiap karyawan yang bergabung dalam sebuah perusahaan untuk memiliki perilaku yang sama. Disadari atau tidak, setiap perusahaan memiliki budaya, karena budaya perusahaan terbangun dari kebiasaan yang ada dari perilaku setiap karyawan dalam perusahaan tersebut.
Kesadaran tentang pentingnya budaya perusahaan mulai dirasakan oleh para praktisi bisnis dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, sehingga dorongan untuk membangun budaya perusahaan dirasakan penting.
Salah satu cara untuk membangun budaya perusahaan adalah dengan merumuskan dan membangunnya (by design) daripada membiarkan budaya perusahaan terbentuk dengan sendirinya (tidak disengaja / by accident).
Dengan langkah-langkah di atas, semoga perusahaan dapat memiliki gambaran dalam menyusun strategi untuk membangun budaya perusahaan.
Marilah kita ambil bagian dalam membangun budaya perusahaan untuk menciptakan perusahaan yang berkembang dan berkinerja tinggi.
Sukses selalu buat Anda dan tim!
5 Juni 2020
Cakrajono Lawoto - Director of Learning & Development
Link to our Services
Link to our Public Seminars
or Contact us:
Email: sarel@sarel.co.id
Phone: (021) 4517458/ 458509571
Mobile: 0878-7722-4521
Website: www.sarel.co.id