Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN INOVASI


“Setiap kali saya ingin mencari ide-ide baru, seperti membuat konsep surat penawaran atau proposal, saya sudah kehabisan ide-ide baru dan ketika saya mau mencari konsep yang berbeda, sulit sekali menemukannya. Memang susah ya… menjadi orang yang tidak kreatif seperti saya.”


Kalimat di atas yang disampaikan oleh salah seorang peserta pelatihan kami, nampaknya telah menjadi hal yang umum dialami oleh banyak orang. Bahkan tidak sedikit profesional yang merasa dirinya kurang kreatif dalam melakukan inovasi bisnis. Ide-de menjadi buntu dan sulit sekali untuk dicetuskan. Apakah Anda termasuk salah satu darinya?

Untuk mengatasi hal ini perlu dipahami prinsip-prinsip mendasar terkait kreativitas. Kreativitas adalah proses berpikir untuk menemukan ide-ide baru. Hasil dari kreativitas disebut dengan Inovasi. Singkatnya Kreativitas adalah prosesnya, sedangkan Inovasi adalah wujud hasil dari kreativitas. Sebagai contoh seorang programmer yang berhasil menciptakan aplikasi pembayaran secara on-line, tanpa harus datang ke counter pembayaran. Aplikasi tersebut adalah inovasi, sedangkan proses berpikir untuk mencari ide-ide dari awal sampai akhir, inilah yang disebut kreativitas.

Dalam era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) dan disrupsi ditambah dengan pandemi, menjadikan kreativitas sangat dibutuhkan oleh organisasi dan para profesional untuk menemukan ide-ide baru dalam mengatasi krisis, bertahan dan memenangkan persaingan.

Sebuah penelitian tentang mengeluarkan pendapat atau ide, menunjukkan bahwa seorang anak berusia 5 tahun, ternyata mampu menghasilkan pendapat atau ide lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin dewasa seseorang, kemungkinan besar kemampuan mengeluarkan ide-idenya menjadi lebih terbatas. Bukan berarti orang dewasa tidak kreatif, melainkan orang dewasa lebih memiliki hambatan-hambatan yang menghalangi dirinya dalam mengeluarkan ide-ide baru.

Hambatan-hambatan tersebut di antaranya adalah perasaan yang tidak nyaman atau dianggap aneh jika mengeluarkan ide-ide baru yang tidak biasa, khawatir jika idenya ditolak atau gagal, khawatir akan konsekuensi dari menyampaikan ide-ide baru serta batasan-batasan yang sudah tertanam sejak kecil terkait aturan dan kaidah-kaidah yang membatasi ide-ide baru.

Bagaimana meningkatkan kemampuan kreativitas dan inovasi?
 

Berikut ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan:

  1. Yakinlah bahwa Anda memiliki kemampuan berkreasi.
  2. Manusia diciptakan dengan kemampuan mengeluarkan ide-ide, hal ini didukung dengan penelitian tentang otak manusia yang bekerja dengan membentuk asosiasi-asosiasi.
  3. Sadari hambatan-hambatan kreativitas.
  4. Temukan hambatan-hambatan kreativitas yang Anda miliki, dan carilah jalan untuk menyelesaikannya, karena hanya Anda yang dapat mengatasinya.
  5. Gunakan Tools yang membantu meningkatkan kreativitas.
  6. Brainstorming, Mind Mapping, dan SCAMPER adalah sebagian tools yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas, dan banyak lagi tools lainnya.
  7. Sediakan waktu untuk melatih kreativitas.
  8. Kreativitas dapat dikembangkan melalui latihan, dengan menyediakan waktu untuk melatih kreativitas, maka Anda telah mengambil langkah yang tepat.

Tindakan akan membuat perbedaan bagi hidup kita, dengan terus berlatih, marilah kita terus meningkatkan kreativitas dan inovasi di lingkungan kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dari bisnis yang kita tekuni. 

Sukses selalu buat Anda dan tim!

11 September 2020
Cakrajono Lawoto - Director of Learning & Development 

“What are the next steps?”

Link to our Services

Link to our Public Seminars

or Contact us:

Email: sarel@sarel.co.id
Phone: (021) 4517458/ 458509571
Mobile: 0878-7722-4521
Website: www.sarel.co.id


Email: sarel@sarel.co.id
Phone: (021) 4517458/ 458509571
Mobile: 0878-7722-4521
Website: www.sarel.co.id

©2023 PT Sarel Sentra Inspira. All Rights Reserved